Asal Usul Nama Kota Osing Banyuwangi
Dibawah
ini merupakan peta kota banyuwangi
Banyuwangi
maerupakan kota yang ada dipucuk wetan pulau jawa denga perbatasa utara gunung
ijen,selatan laut Indonesia,timur selat bali,barat,gunung kumiter,yang merupakan
kabupaten yang unik karena mempunyai cirikahas sendiri dengan bahasa sendiri
yaitu bahasa osing dan memiliki cerita sendiri yang saya ulas kali ini
merupakan asal usul kota banyuwangi,mmengapa namanya banyuwangi bukan yang
lain:
Asal Usul Nama Kota Osing Atau Banyuwangi
Pada
zaman dahulu di kawasan ujung timur Propinsi Jawa Timur terdapat sebuah
kerajaan besar yang diperintah oleh seorang Raja yang adil dan bijaksana. Raja
tersebut mempunyai seorang putra Raden Banterang. Kegemaran Raden Banterang
adalah berburu.Pagi hari ini aku mau berburu siapkan peralatan, Raden Banterang
disertai beberapa pengiringnya berangkat ke hutan. Ketika Raden Banterang
berjalan sendirian, ia melihat seekor kijang melintas di depannya. Ia segera
mengejar kijang itu hingga masuk jauh ke hutan. Ia terpisah dengan para
pengiringnya. ketika kehilangan jejak buruannya.Raden Banterang menerobos semak
belukar dan pepohonan hutan. Namun, binatang buruan itu tidak ditemukan. Ia
tiba di sebuah sungai yang sangat bening airnya. Raden Banterang beristi rahat
dan menghilangkan dahaganya dengan minum
air sungai itu, sampai merasa hilang dahaganya. Setelah itu, ia meninggalkan
sungai. Namun baru beberapa langkah berjalan, tiba-tiba dikejutkan kedatangan
seorang gadis cantik jelita.Raden Banterang memberanikan diri mendekati gadis
cantik itu. Raden Banterang pun memperkenalkan dirinya. Gadis cantik itu
menyambutnya. “Nama saya Surati berasal dari kerajaan Klungkun.Saya berada di
tempat ini karena menyelamatkan diri dari serangan musuh. Ayah saya telah gugur
dalam mempertahankan mahkota kerajaan. Mendengar ucapan gadis itu, Raden
Banterang terkejut bukan kepalang. Melihat penderitaan puteri Raja Klungkung
itu, Raden Banterang segera menolong dan mengajaknya pulang ke istana. Tak lama
kemudian mereka menikah membangun keluarga bahagia. Pada suatu hari, puteri
Raja Klungkung berjalan-jalan sendirian ke luar istana. Dia dipanggil seorang
laki-laki yang berpakaian compang-camping. Setelah mengamati wajah lelaki itu,
ia baru sadar bahwa yang berada di depannya adalah kakak kandungnya bernama
Rupaksa. Maksud kedatangan Rupaksa adalah untuk mengajak adiknya untuk membalas
dendam, karena Raden Banterang telah membunuh ayahandanya. Surati menceritakan
bahwa ia mau diperistri Raden Banterang karena telah berhutang budi. Dengan
begitu, Surati tidak mau membantu ajakan kakak kandungnya. Rupaksa marah
mendengar jawaban adiknya. Namun, ia sempat memberikan sebuah kenangan berupa
ikat kepala kepada Surati. “Ikat kepala ini harus kau simpan di bawah tempat
tidurmu,” pesan Rupaksa.
Pertemuan
Surati dengan kakak kandungnya tidak diketahui oleh Raden Banterang,
dikarenakan Raden Banterang sedang berburu di hutan. Tatkala Raden Banterang
berada di tengah hutan, tiba-tiba pandangan matanya dikejutkan oleh kedatangan
seorang lelaki berpakaian compang-camping. “Tuangku, Raden Banterang.
Keselamatan Tuan terancam bahaya yang direncanakan oleh istri tuan sendiri,”
kata lelaki itu. Ikat kepala itu milik lelaki yang dimintai tolong untuk
membunuh Tuan,” jelasnya. Setelah mengucapkan kata-kata itu, lelaki berpakaian
compang-camping itu hilang secara misterius. Terkejutlah Raden Banterang
mendengar laporan lelaki misterius itu. Ia pun segera pulang ke istana. Setelah
tiba di istana, Raden Banterang langsung menuju ke peraaduan istrinya.
Dicarinya ikat kepala yang telah diceritakan oleh lelaki berpakaian
compang-camping yang telah menemui di hutan. “Ha! Benar kata lelaki itu! Ikat
kepala ini sebagai bukti! Kau merencanakan mau membunuhku dengan minta tolong
kepada pemilik ikat kepala ini!” tuduh Raden Banterang kepada istrinya. “
Begitukah balasanmu padaku?” tandas Raden Banterang.”Jangan asal tuduh. Adinda
sama sekali tidak bermaksud membunuh Kakanda, apalagi minta tolong kepada
seorang lelaki!” jawab Surati. Namun Raden Banterang tetap pada pendiriannya,
bahwa istrinya yang pernah ditolong itu akan membahayakan hidupnya. Nah,
sebelum nyawanya terancam, Raden Banterang lebih dahulu ingin mencelakakan
istrinya.
Raden
Banterang berniat menenggelamkan istrinya di sebuah sungai. Setelah tiba di
sungai, Raden Banterang menceritakan tentang pertemuan dengan seorang lelaki
compang-camping ketika berburu di hutan. Sang istri pun menceritakan tentang
pertemuan dengan seorang lelaki berpakaian compang-camping seperti yang dijelaskan
suaminya. “Lelaki itu adalah kakak kandung Adinda. Dialah yang memberi sebuah
ikat kepala kepada Adinda,” Surati menjelaskan kembali, agar Raden Banterang
luluh hatinya. Namun, Raden Banterang tetap percaya bahwa istrinya akan
mencelakakan dirinya. “Kakanda suamiku! Bukalah hati dan perasaan Kakanda!
Adinda rela mati demi keselamatan Kakanda. Tetapi berilah kesempatan kepada
Adinda untuk menceritakan perihal pertemuan Adinda dengan kakak kandung Adinda
bernama Rupaksa,” ucap Surati mengingatkan.Kakak Adindalah yang akan membunuh
kakanda! Adinda diminati bantuan, tetapi Adinda tolah!”. Mendengar hal tersebut
, hati Raden Banterang tidak cair bahkan menganggap istrinya berbohong..
“Kakanda ! Jika air sungai ini menjadi bening dan harum baunya, berarti Adinda
tidak bersalah! Tetapi, jika tetap keruh dan bau busuk, berarti Adinda bersalah.seru
Surati. Raden Banterang menganggap ucapan istrinya itu mengada-ada. Maka, Raden
Banterang segera menghunus keris yang terselip di pinggangnya. Bersamaan itu
pula, Surati melompat ke tengah sungai lalu menghilang. Tidak berapa lama,
terjadi sebuah keajaiban. Bau nan harum merebak di sekitar sungai. Melihat
kejadian itu, Raden Banterang berseru dengan suara gemetar. “Istriku tidak
berdosa! Air kali ini harum baunya!” Betapa menyesalnya Raden Banterang. Ia
meratapi kematian istrinya, dan menyesali kebodohannya. Namun sudah terlambat.
Sejak itu, sungai menjadi harum baunya. Dalam bahasa Jawa disebut Banyuwangi.
Banyu artinya air dan wangi artinya harum. Nama
Banyuwangi kemudian menjadi nama kota banyuwangi hingga saat ini
Sumber: e-smartschool.com
elexmedia
Adapun hasil kebudayaan
rakyat osing yaitu sebagai berikut:
A)Tari gandrung adalah
salah satu kebudayaan masyrakat osing yang menjadi ikon jawa timur,tari
gandrung hamper sama dengan tari jaipong jawa barat
Gandrung pada tempo dulu juga dijadikan untuk
merebut kemer dekaan dulu gandrung ada dua jenis gandru asli dan belanda
perbedaan hanya pada ikat kain dipinggul untuk membedakannya
B) yang kedua kebo-keboan acara ini dilakukan
sebelum acara tanam padi dengan kepercayaan supaya mendapat hasil panen
melimpah kebo-keboan dilakuakn didaerah singojuruh,kebo-keboan hanya symbol yang diperankan oleh orang yang
berpakai seperti kerbau.
C)seblang tarian juga yang berasal dari banyuwangi
dilakukan dengan gadis yang masih perawan/suci yang dipilih oleh tokoh
desa,cara menarinya deng seperti orang kesurupan karena memang caranya seperti
itu menurut warga setempat.
Tempat
wisata alam di banyuwangi yang cukup eksostis:
Yaitu pantai plengkung yang merupakan surge para
selancar local sampai manca Negara karena ombaknya yang menap jukkan tertinggi
no 2 setelah hawai di usa disana juga terdapat pasir gotri
sebesar kelereng
kecil pantai plengkung terletak dihutan porwo.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjy65nLX8tIL9fMB8R4yPPzUKvlQwGvO-oKHGI2yKMf4ORYXmSfJQIRUYJ-Wx_b_V9PJoPDMekWo2-ZVrS_7Icd5ZeGrl6g_yVHtcWftiJ3qO7KutBMfOu0PziA9RlI3qAPer2gPOv-QnFy/s1600/index.jpg)
Ijen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar